Sepuluh Contoh Alat Musik Idiofon

Hai kawan-kawan. Namaku Mary Manurung. Selamat datang di artikel “Sepuluh Contoh Alat Musik Idiofon”.

 

Apakah kalian sedang ingin mengetahui tentang contoh-contoh alat musik? Menurut Hornbostel–Sachs, klasifikasi alat musik itu ada 5, yaitu idiofon, aerofon, kordofon, membrafon, dan elektofon. Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang 10 contoh dari alat musik idiofon. Idiofon adalah alat musik apapun yang menciptakan bunyi terutama oleh instrumen yang secara keseluruhan bergetar, tanpa menggunakan senar atau membran. Jenis alat musik tersebut merupakan jenis pertama dari empat pembagian utama dari skema asli Hornbostel-Sachs dari klasifikasi alat musik.

 

1. Angklung


Angklung merupakan alat musik bernada ganda atau multitonal yang berkembang dari masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu berbentuk tabung. Cara membunyikan alat musik ini yaitu dengan digoyangkan, karena bunyi angklung disebabkan oleh benturan badan pipa bambu. Sehingga angklung menghasilkan bunyi yang bergetar dengan susunan 2 - 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Kata "angklung" sendiri berasal dari Sunda yaitu "angkleung-angkleungan", yang berarti pergerakan angklung pemain dan dari suara "klung" yang berasal dari instrumen tersebut. Adanya teori lain yang menjelaskan bahwa kata "angklung" dibentuk dari 2 kata Bali, yaitu “Angka” dan “paru-paru”. Angka berarti "nada" dan paru-paru berarti "rusak" atau "hilang". Dengan demikian, dari 2 kata Bali tersebut menjelaskan bahwa angklung adalah "nada yang tidak lengkap".

Tidak ada petunjuk sejak kapan angklung digunakan, tetapi diduga bentuk primitifnya telah digunakan dalam kultur Neolitikum yang berkembang di Nusantara sampai awal penanggalan modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relik pra-Hinduisme dalam kebudayaan Nusantara. Catatan mengenai angklung baru muncul merujuk pada masa Kerajaan Sunda (abad ke-12 sampai abad ke-16). Asal usul terciptanya musik bambu, seperti angklung berdasarkan pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi (pare) sebagai makanan pokoknya.


2. Bonang

Bonang adalah alat musik yang digunakan dalam gamelan Jawa. Ini adalah koleksi dari gong kecil (kadang-kadang disebut "ceret" atau "pot") ditempatkan secara mendatar ke tali dalam bingkai kayu (Rancak), baik satu atau dua lebar baris. Semua ceret memiliki pusat bos, tetapi di sekelilingnya yang bernada rendah yang memiliki kepala datar, sedangkan yang lebih tinggi memiliki melengkung satu. Setiap disetel ke nada tertentu dalam skala yang sesuai, sehingga ada bonang berbeda untuk pelog dan slendro. Mereka biasanya dipukul dengan tongkat berlapis (tabuh). Hal ini mirip dengan gong memeluk lain di gamelan, kethuk, kempyang, dan kenong. Bonang dapat ditempa terbuat dari perunggu, dilas dan dingin-dipalu besi, atau kombinasi dari logam. Selain bentuk gong-berbentuk ceret, bonang ekonomis terbuat dari besi yang dipalu atau pelat kuningan.

 

3. Calung

Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe (purwarupa) dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan memukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).  Ada dua bentuk calung Sunda yang dikenal, yakni calung rantay dan calung jinjing.

 

4. Gambang

Gambang, dengan benar disebut gambang kayu merupakan instrumen seperti xilofon yang digunakan antara rakyat Indonesia dan Filipina selatan dalam gamelan dan kulintang, dengan bilah kayu yang bertentangan dengan yang logam dari metalofon lebih khas dalam gamelan . Sebuah instrumen sebagian besar usang, gambang Gangsa, adalah instrumen yang sama dibuat dengan bilah besi.

Bilah terbuat dari kayu padat, umumnya jati. Hal ini juga ditemukan di kayu ulin (kayu besi). Bilah dipasang dalam kotak kayu yang dalam yang berfungsi sebagai resonator. Instrumen biasanya memiliki 17-21 kunci dan disimpan di tempat dengan memiliki lubang dimana paku ditempatkan. Umumnya gamelan lengkap memiliki dua set, satu gambang pelog dan slendro yang lain gambang. Gambang dimainkan dengan tabuh berbentuk bundar dengan tangkai panjang biasanya dari tanduk/sungu. Kebanyakan gambang memainkan gembyangan (oktaf) dalam gaya pola pola lagu dengan ketukan ajeg.

 

5. Guiro

Guiro (pengucapan Spanyol: [ɡwiɾo]) adalah perkusi instrumen Amerika Latin yang terdiri dari labu terbuka, berongga dengan takik paralel dipotong satu sisi. Alat musik yang digolongkan perkusi ini berasal dari Dominika, sedangkan di Brasil Guiro, Calabazo, Guayo, Ralladera dikenal dengan sebutan Reco-Reco. Pendapat lain mengatakan bahwa alat musik perkusi ini juga sejak dulu telah dikenal di Afrika, Spanyol, Puerto Rico, Cuba dan hampir di seluruh Amerika Latin sekitar tahun 1700 hingga tahun 1900.

Guiro dalam artikulasi bahasa Inggris diartikan labu, dikarenakan bahannya terbuat dari buah labu. Alat musik tradisional ini terbuat dari buah labu yang sudah dikeringkan, kini telah dibuat dengan berbagai macam bahan, misalnya  kayu, plastik, fiber bahkan dari stainless steel. Dengan bentuk punggung tubuh seperti papan, tabung, separuh membulat, dan lainnya. Yang memiliki alur dengan bentuk permukaan bergerigi, ada juga yang memiliki ukiran beralur paralel pada permukaan kulitnya dengan potongan yang sejajar di satu sisi. Guiro juga ada yang memiliki lubang pada bagian tengah tubuhnya, tetapi pada bentuk dinding dalam tidak dibentuk bergerigi atau beralur. Serta yang memiliki tubuh tabung dalam jumlah ganda, dengan ukuran yang sama dan bertangkai.

Guiro dimainkan dengan cara memegang alat musik tersebut di tangan kiri atau ditangan kanan, tentunya ada pula dengan cara memasukkan ibu jari ke dalam lubang. Ditempat di mana suara keluar, sekaligus untuk menjaga instrument tetap berada ditempatnya. Salah satu tangan di sebelahnya biasanya memegang clapper atau sebatang kayu berbentuk batang yang berukuran pendek seperti spidol. Alat tersebut disebut Pua.

 

6. Kabasa

Kabasa, mirip dengan shekere, adalah instrumen perkusi yang dibangun dengan loop bola baja rantai dibungkus di sekitar silinder lebar. Silinder tetap panjang, sempit menangani plastik atau kayu. Kabasa dari labu awalnya berasal Afrika, dan dibangun dari labu berbentuk oval atau berbentuk buah pir kering dengan manik-manik halus pada permukaan luar. Kabasa logam diciptakan oleh Martin Cohen, pendiri perkusi Latin. Perusahaan ini telah membangun kabasa lebih tahan lama yang mereka sebut afuche-cabasa. Menyediakan logam, memberikan suara gemeretak ketika diguncang atau diputar, mirip dengan suara seekor ular derik. Ini sering digunakan dalam jazz Latin, terutama pada bagian bossa nova. Efek ritmis yang tepat dapat diperoleh oleh pemain tingkat lanjut. Pemain menempatkan tangan non-dominan pada rantai logam, untuk memberikan tekanan, sambil memegang gagang kayu dengan tangan yang lain dan memutar instrumen bolak-balik berdasarkan pola ritmik yang diinginkan.

Instrumen ini sering digunakan dalam terapi musik, terutama dengan individu yang memiliki cacat fisik/ neurologis karena memerlukan gerakan tangan minimal untuk menghasilkan suara. Suara yang dihasilkan oleh individu kemudian dapat diperkuat oleh musik terapis, yang membangun koneksi neurologis antara gerakan tangan dan mendengar suara, pada gilirannya mendorong gerakan tangan lebih lancar.

 

7. Kastanyet

Kastanyet adalah alat musik perkusi (idiofon), yang digunakan dalam Moor, Ottoman, Romawi kuno, Italia, Spanyol, Sephardic, dan musik Portugis. Instrumen terdiri dari sepasang kerang cekung bergabung pada satu tepi dengan tali. Mereka dipegang di tangan dan digunakan untuk menghasilkan klik untuk aksen berirama atau suara robekan atau berderak yang terdiri dari serangkaian klik cepat. Mereka secara tradisional terbuat dari kayu (chestnut, Spanyol: Castana), meskipun fiberglass menjadi semakin populer.

Dalam prakteknya pemain biasanya menggunakan dua pasang alat musik. Satu pasang diadakan di masing-masing tangan, dengan tali terhubung atas ibu jari dan alat musik bertumpu pada telapak tangan dengan jari membungkuk untuk membantu sisi lain. Setiap pasangan akan membuat suara nada sedikit berbeda.

Asal-usul instrumen yang tidak diketahui. Praktek menekan genggam tongkat bersama untuk mengiringi tarian kuno, dan dipraktekkan oleh orang Yunani dan Mesir. Di masa yang lebih modern, tulang dan sendok yang digunakan dalam pertunjukan Minstrel dan musik kendi band juga dapat dianggap bentuk dari Kastanyet.

 

8. Kenong

Kenong merupakan salah satu alat musik yang digunakan dalam gamelan Jawa. Kenong merupakan satu set instrumen jenis mirip gong berposisi horisontal, ditumpangkan pada tali yang ditegangkan pada bingkai kayu. Dalam memberi batasan struktur suatu gendhing, kenong adalah instrumen kedua yang paling penting setelah gong. Kenong membagi gongan menjadi dua atau empat kalimat kalimat kenong. Di samping berfungsi menggaris-bawahi struktur gendhing, nada-nada kenong juga berhubungan dengan lagu gendhing; ia bisa memainkan nada yang sama dengan nada balungan; ia boleh juga mendahului nada balungan berikutnya untuk menuntun alun lagu gendhing; atau ia dapat memainkan nada berjarak satu kempyung dengan nada balungan, untuk mendukung rasa pathet. Bentuk kenong yang besar menghasilkan suara yang rendah namun nyaring dengan timber yang khas (dalam telinga masyarakat Jawa ditangkap berbunyi ning-nong, sehingga dinamakan kenong).

 

9. Kolintang

Kolintang berasal dari budaya Minahasa, sebuah kabupaten di Sulawesi Utara. Alat musik ini mirip dengan gambang kayu. Alat musik ini dimainkan dengan diiringi oleh gong tergantung yang lebih besar dan drum. Alat musik ini dibuat dari kayu lokal yang ringan namun kuat seperti telur, bandaran, wenang, kakinik kayu cempaka, dan mempunyai konstruksi fiber paralel.  Bila dipukul kolintang dapat mengeluarkan bunyi yang rentang suara yang panjang, dapat mencapai nada-nada tinggi (high pitch note) maupun rendah (low pitch note).

Nama kolintang berasal dari suaranya: tong (nada rendah), ting (nada tinggi) dan tang (nada biasa). Dalam bahasa daerah, ajakan "Mari kita lakukan TONG TING TANG" adalah: " Mangemo kumolintang". Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang. Pada mulanya Kolintang hanya terdiri atas serangkaian potongan kayu yang diletakkan berdampingan dalam satu baris di kaki para pemain. Kolintang memiliki hubungan erat dengan kepercayaan tradisional penduduk asli Sulawesi Utara dan sebagai tradisi budaya biasanya dimainkan untuk ritual menyembah nenek moyang. Awalnya, hanya ada satu jenis instrumen kolintang yang merupakan 2 oktaf instrumen melodi diatonikal.

 

10. Triangle

Triangle adalah alat musik jenis idiofon dalam keluarga perkusi. Ini adalah sebuah batang logam, biasanya baja tetapi kadang-kadang logam lain seperti tembaga berilium, membungkuk menjadi bentuk segitiga. Instrumen ini biasanya dipegang oleh loop dari beberapa bentuk benang atau kawat di atas kurva. Pertama kali dibuat sekitar abad ke-16.

Pada instrumen segitiga, salah satu sudut dibiarkan terbuka, dengan ujung bilah tidak cukup menyentuh. Hal ini menyebabkan instrumen menjadikan nada tak tentu atau tidak diselesaikan atau diputuskan. Hal ini baik tersuspensi dari salah satu sudut lain dengan sebagian, paling sering, tali pancing, membiarkannya bebas untuk bergetar, atau terhubung melalui tangan. Hal ini biasanya dipukul dengan pemukul besi, memberikan nada tinggi.

Meskipun bentuknya saat ini umumnya dalam bentuk segitiga sama sisi, instrumen awal sering dibentuk segitiga sama kaki. Pada masa awal segitiga tidak memiliki pembuka dan memiliki gemerincing cincin di sepanjang sisi bawah.

 

Nah, begitulah penjelasan dari “Sepuluh Contoh Alat Musik Idiofon”. Mohon maaf jika terdapat kesalahan atau kekurangan kata. Semoga artikel yang saya pos dapat bermanfaat untuk kalian semua. Sampai berjumpa lagi di artikel berikutnya. :)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sepuluh Contoh Alat Musik Aerofon

Perancangan dan Analisis Sistem Terstruktur (Structured System Analysis and Design)